Ketika UEA Punya Menteri Artificial Intelligence Pertama di Dunia
ilustrasi |
Penujukkan menteri kecerdasan buatan itu diumumkan melalui Twitter oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Perdana Menteri UEA. Adanya menteri kecerdasan buatan dikatakan sebagai persiapan Uni Emirat Arab dalam menghadapi revolusi teknologi.
"Pemerintah baru adalah Pemerintah untuk persentase Emirati yang baru. Mengembangkan pengetahuan. Mendukung sains dan penelitian," kicau Maktoum yang dikutip dari Financial Express, Selasa (24/10/2017).
Baca juga: Tes IQ, Google Assistant vs Siri, Mana yang Lebih Pintar?
Pengumuman itu memiliki latar belakangan pengumuman Strategi Kecerdasan Buatan UEA yang merupakan bagian dari tujuan Centennial 2070 UEA. Inisiatif baru ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja negara dan menciptakan lingkungan yang inovatif dan produktif dengan berinvestasi di AI.
Sebelumnya, Maktoum, dan putra mahkota negara dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Shaikh Mohammad Bin Zayed Al Nahyan, mengumumkan proyek nasional 100 tahun di mana negara teluk tersebut akan berkolaborasi dengan organisasi internasional dan lembaga ilmiah khusus.
"Kami bercita-cita di abad yang akan datang untuk mengembangkan sains, teknologi dan semangat masa muda kita untuk pengetahuan," ungkap Maktoum dalam kicauan lainnya.
UEA juga sedang mempersiapkan sebuah misi ambisius yang meramalkan pembangunan rumah di planet Mars pada 2117.
"Pendaratan orang-orang di planet lain telah menjadi impian lama bagi manusia. Tujuan kami adalah bahwa UEA akan mempelopori upaya internasional untuk mewujudkan mimpi ini," kata Maktoum dalam laporan lainnya. (sumber)
Tidak ada komentar: