Konflik Tigray Ujian Bagi Federalisme Ethiopia
Konflik di Tigray, Ethiopia menjadi ujian yang paling menentukan bagi sistem federalisme di negara tersebut.
Pembangkangan Tigray untuk tetap menggelar pemilu dan menganggap PM Abiy Ahmed Ali sudah habis dan kadaluarsa masa jabatannya membuat legitimasi dua pihak yang bertikai berkurang.
Addis Ababa memang sudah membuat keputusan bahwa pemilu nasional diundur karena Pandemi Covid-19.
Hingga akhirnya PM Abiy mengambil tindakan militer untuk 'law enforcement'.
Seharusnya jika Tigray tidak setuju dengan keputusan pemerintah, dapat melakukan ke pengadilan atau Yudisial Review.
Tapi Tigray tidak melakukannya. Ada yang menyebut seharusnya Addis Ababa tidak melakukan operasi militer karena cukup menggerakkan pihak kepolisian.
Tapi bagaimana caranya menggerakkan kepolisian jika satu kodam di Tigray saja sudah dikuasai para milisi lokal.
Hal lain yang perlu dicatat adalah, jika Addis Ababa 'kalah' dalam konflik ini maka kemungkinan negara bagian lain juga akan lebih mudah bertindak seperrti Tigray.
Ada yang memperkirakan Ethiopia akan menjadi Yugoslavia baru atau bahkan Somalia baru.
Tidak ada komentar: